"Pelita Hati Dia" Program Baru Puskesmas Tanon II Untuk Cegah Hipertensi dan Diabetes

Pertama-tama, kita perlu tahu bahwa penyakit tidak menular seperti Hipertensi dan DM bisa membahayakan tanpa menunjukkan gejala jelas. Oleh karena itu, inisiatif "Pelita Hati Dia" hadir untuk memberdayakan masyarakat dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kedua penyakit tersebut.


LANGKAH PERTAMA: SOSIALISASI DAN PELATIHAN

Program dimulai dengan menyosialisasikan "Pelita Hati Dia" di berbagai forum, mulai dari pertemuan di masyarakat hingga kegiatan kesehatan di Puskesmas. Kader kesehatan juga dilibatkan dalam pelatihan untuk memahami cara mendeteksi faktor risiko penyakit.


DETEKSI DINI DAN PENGELOLAAN

Langkah kedua melibatkan deteksi dini penyakit melalui pemeriksaan tekanan darah dan gula darah oleh kader kesehatan. Hasil skrining tinggi akan dirujuk ke Puskesmas untuk penanganan lebih lanjut. Pengelolaan penderita dilakukan secara menyeluruh, termasuk pengobatan di Puskesmas dan rujukan ke rumah sakit jika diperlukan.

PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)

Pentingnya perlindungan finansial dalam pengobatan membuat program ini juga mencakup pendaftaran penderita ke JKN. Hal ini diwujudkan untuk memastikan akses penderita Hipertensi dan DM terhadap layanan kesehatan yang terjangkau.


PENGAWASAN DAN PENILAIAN

Untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar, ada sistem pemantauan dan evaluasi yang dilakukan setiap tiga bulan. Hasilnya akan menjadi dasar untuk peningkatan program ke depannya.


CATATAN PENTING

Semua kegiatan program "Pelita Hati Dia" dicatat dalam notulen, foto kegiatan, dan laporan hasil kegiatan. Laporan ini kemudian disusun dan disampaikan kepada penanggung jawab program, dr. Rita Wulandari.

Melalui "Pelita Hati Dia", Puskesmas Tanon II berharap dapat mencapai visi mereka, "Terwujudnya masyarakat Tanon yang Sehat, Mandiri, Sejahtera, dan Berbudaya Berlandaskan Semangat Gotong Royong." 

Dalam wawancara dengan masyarakat, banyak yang memberikan tanggapan positif. Mereka menyatakan bahwa program "Pelita Hati Dia" membawa perubahan signifikan dalam pemahaman tentang kesehatan dan memberikan solusi konkret bagi penderita Hipertensi dan DM.

Dengan kesuksesan praktik baik ini, Puskesmas Tanon II membuktikan bahwa melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya kesehatan dapat membawa perubahan yang nyata. "Pelita Hati Dia" bukan hanya sebuah inovasi, tetapi cerminan dari semangat gotong royong untuk mencapai masyarakat yang sehat, mandiri, sejahtera, dan berbudaya.

Kepala Puskesmas Tanon ll dr. Rita Wulandari, M. Kes, menyampaikan keberhasilan inovasi Pelita Hati Dia " alhamdulilah dengan adanya inovasi Pelita Hati Dia, kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit Hipertensi dan DM meningkat. Terbukti dari semakin banyaknya penderita yang ditemukan mau bergabung dalam program prolanis di puskesmas, dulu peserta prolanis tak sampai 30 orang sekarang peserta hampir 100 orang. Dengan ikut program prolanis, penderita Hipertensi dan DM bisa terhindar dari resiko komplikasi yang berat."jelas dr. Rita.

Sementara itu Eliana Hermawati, A Md. Keb pemegang program menjelaskan inovasi Pelita Hati Dia berawal dari keprihatinan kami melihat rendahnya pemahaman masyarakat tentang bahaya penyakit Hipertensi dan diabetes. Dari hasil deteksi dini ditemukan banyak masyarakat yang menderita Hipertensi dan DM, akan tetapi tidak lebih dari 10% masyarakat yang mau berobat. Kebanyakan masyarakat mengabaikan penyakit ini karena tidak menular dianggap tidak berbahaya.

" Untuk itu kami, berupaya untuk membuat suatu inovasi yang terpadu antara program UKM maupun UKP. Dimana UKM melibatkan peran aktif kader kesehatan dalam sosialisasi bahaya penyakit Hipertensi dan DM sekaligus penjaringan deteksi dini warga yang mengalami kenaikan tekanan darah maupun gula darah." jelasnya.

Bersinergi dengan program UKP dimana hasil deteksi dini yang tinggi langsung dirujuk ke puskesmas dan dikelola dengan baik oleh tim UKP, baik dalam pengobatan secara rutin setiap bulan maupun dalam rujukan ke RS bila diperlukan. Terpadu dengan program PRB dan prolanis dari BPJS kesehatan. Dengan demikian diharapkan masyarakat yang menderita Hipertensi dan DM bisa terhindar dari resiko komplikasi yang berbahaya.


Tinggalkan Komentar

Komentar